Rabu, 19 November 2025


Zahroni menceritakan, usaha keciput sudah berjalan mulai tahun 1985. Sekitar tahun 2010 atau enam tahun silam, ada beberapa mahasiswa dari IPB (Institut Pertanian Bogor) datang ke Kudus untuk praktik.

Mereka pun mampir dan memberikan masukan. Yaitu makanan keciput juga bisa dibikin dengan berbagai rasa. “Itu pun kami coba," kata Zahroni.

Masukan tersebut masuk akal. Karena pembeli bisa memberikan pilihan. Hal itu bias memajukan usaha rumahannya.

Sejak itu, dia memproduksi keciput dengan berbagai varian. Mulai dari rasa cokelat, jagung bakar, keju dan coco pandan.
Adapun pengerjaannya dilakukan oleh saudara, dan kerabat sekitar.Kini, produksinya pun diburu warga Kudus. Terutama untuk menjadi sajian saat Lebaran. Sejauh ini, dia masih menyediakan untuk pasar dalam kota.Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler